Warna yang Lahir dari Alam
Pewarna alami bukan sekadar pilihan. Ini adalah bentuk komitmen kami.
Mengapa Pakai Pewarna Alami?
Pewarna alami dari tumbuhan adalah cara paling ramah lingkungan untuk mewarnai kain. Dulu, semua orang memakai pakaian yang diwarnai dengan tanaman sekitar mereka.
Namun tradisi ini hilang karena industri dan fast fashion.
Maka dari itu, kami ingin menghidupkannya kembali. Kami hanya menggunakan pewarna alami dari tanaman yang bisa memulihkan alam, mendukung petani kecil, dan membantu iklim.
Proses ini lahir dari riset panjang. Bukan sekadar tren, tapi komitmen dalam setiap produk kami.
Kami mengganti pewarna sintetis berbasis minyak bumi dengan warna yang tumbuh dari tanah. Alami, aman, dan lebih baik untukmu dan bumi.

Proses Pewarnaan Alami, Dikerjakan dengan Hati
Kami percaya bahwa warna punya cerita. Dan warna terbaik… datangnya dari alam itu sendiri.
Kami memilih bahan-bahan alami karena kami ingin setiap warna di kain kami bisa berbicara. Tidak sekedar indah, tapi juga tentang keberlanjutan dan kepedulian.
Bahan Pewarna Alami yang Kami Gunakan

Daun Ketapang
Daun ini diambil dari kebun di sekitar workshop kami. Penghasil warna hitam dan hijau kekuningan. Selain jadi pewarna, ketapang juga punya sifat antibakteri alami.

Kulit Buah Jolawe
Kulit buah jolawe menghasilkan warna abu-abu kecoklatan dan cream kehijauan. Kami dapatkan bahan ini dari petani lokal.

Kulit Kayu Mahoni
Kayu mahoni menghasilkan warna hangat yang elegan, yaitu cokelat tua dan abu-abu kecoklatan. Kami dapatkan bahan ini dari petani lokal.

Kulit Kayu Tingi
Kayu tingi dapat menghasilkan warna cokelat kemerahan dan cokelat tua. Kami dapatkan bahan ini dari petani lokal.

Kulit Kayu Tegeran
Kayu tegeran dapat menghasilkan warna cokelat kemerahan dan cokelat tua. Kami dapatkan bahan ini dari petani lokal.

Kayu Secang
Kayu secang dapat menghasilkan warna pink muda dn keungun. Kami dapatkan bahan ini dari petani lokal.