Batik telah menjadi identitas Indonesia di mata dunia. Tak jarang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan manca negara yang singgah di Indonesia. Bagi masyarakat lokal, mengenakan pakaian batik memiliki kebanggaan tersendiri terhadap Tanah Air. Peminat yang mulai bermunculan, mendorong pengrajin batik untuk terus melakukan inovasi yang dapat memanjakan penikmatnya.
Seiring berjalannya waktu, batik terus mengalami perkembangan. Salah satunya yaitu menggunakan bahan alami sebagai pewarnaan atau dikenal dengan batik warna alam. Seperti kita ketahui, limbah pewarna tekstil memiliki banyak dampak buruk bagi lingkungan dalam dunia industri. Setiap tahun diperkirakan 10-15 persen zat warna dilepaskan ke lingkungan. Jumlah itu setara dengan ratusan ribu ton limbah beracun dan berbahaya. Mengerikan bukan?
Oleh sebab itu, kreasi ramah lingkungan mulai bermunculan, akibat kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian terhadap lingkungan dan upaya mengembalikan teknik pewarnaan batik pada mulanya. Salah satunya adalah batik yang menggunakan bahan warna alami (batik warna alam). Bahan warna ini berasal dari berbagai macam tumbuhan, dedaunan, buah-buahan, hingga limbah pengrajin kayu. Pembuatan batik warna alam ini memerlukan proses yang cukup panjang. Bahan-bahan yang
didapatkan dari alam dikeringkan sebentar lalu direndam, setelah itu direbus selama sekitar 6 jam. Setelah itu baru pewarna alami bisa dipakai untuk memberi warna pada batik warna alam.
Batik warna alam mempunyai daya pikat tersendiri di mata konsumen, karena batik warna alam memiliki keunikan tersendiri dibanding batik pewarna buatan. Salah satunya batik dengan pewarna alam punya aroma khas dari bahan yang digunakan. Selain itu batik dengan pewarna alam sudah pasti memiliki warna yang redup, berbeda dengan pewarna buatan yang menampilkan warna terang. Dari kedua hal itu bisa dipastikan batik yang kita beli menggunakan pewarna alam atau bukan. Walaupun pewarna buatan bisa menampilkan warna redup tapi aroma khas tumbuhan yang digunakan pada pewarna alami sangat sulit ditiru. Bagi produsen batik warna alam hingga saat ini belum bisa memenuhi semua warna yang diinginkan karena belum bisa mencakup semua warna yang ada.